Hammam, 2020.03.1378 (2024) Pengaruh Konflik Rumah Tangga terhadap Kesehatan Mental pada Anak (Studi Kasus di Kecamatan Sako, Palembang). Al Mashaadir : Jurnal Ilmu Syariah.
![[thumbnail of HAMMAM.pdf]](http://repository.stdiis.net/style/images/fileicons/text.png)
HAMMAM.pdf
Download (1MB)
Abstrak
Konflik merupakan permasalah, perselisihan yang terjadi antara satu individu dengan
individu lain. Konflik sendiri terjadi di banyak persoalan, seperti rumah tangga,
keluarga, anak dan orang tua, saudara kandung dan sebagainya. Kehidupan rumah
tangga pasti menuntut adanya perubahan gaya hidup, penyesuaian diri terhadap
tuntutan tanggung jawab, memahami karakteristik orang baru disekitarnya, serta
menjalin hubungan baik antar pasangan. Penyebab utama konflik rumah tangga
meliputi: (1) Komunikasi yang Kurang Efektif, (2) Perbedaan Nilai dan Pandangan, (3)
Masalah Keuangan, (4) Peran dan Tanggung Jawab, (5) Masalah Interpersonal, (6) Krisis
Keluarga, (7) Stres Hidup. Anak-anak yang terdampak konflik rumah tangga
orangtuanya dapat mengalami berbagai masalah kesehatan mental yang serius. Konflik
rumah tangga dapat membuat mereka merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan
emosional yang cukup, yang dapat memperburuk kondisi depresi mereka. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kebanyakan dari mereka yang terdampak atau
terpengaruh oleh konflik rumah tangga pada orang tua nya akan menjadi lebih agresif,
mudah mengamuk, atau menarik diri dari lingkungan sosial mereka. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh konflik orang tua bagi
kesehatan mental anak. Serta dampak yang terjadi terhadap kesehatan mental pada
anak akibat konflik rumah tangga orang tua. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara bersama informan yang telah di tentukan. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis data.
Selain itu teknik pengumpulan data lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, dan dokumentsi. Kesimpulan dalam penelitian ini anak-anak yang dibesarkan
dalam keluarga yang banyak mengalami konflik cenderung memiliki keterampilan
sosial, perkembangan emosional, dan kemampuan beradaptasi yang lebih rendah
daripada anak seusia mereka. Akibatnya bisa berkembang menjadi gangguan
kecemasan, rendah diri, ketidakmampuan berinteraksi, dan denial.
Kata Kunci: Pengaruh, Konflik, Rumah tangga, Kesehatan Mental.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 297.4 Fikih |
Divisions: | Prodi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Agus Windri |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 04:18 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 04:21 |
URI: | http://repository.stdiis.net/id/eprint/749 |