Pernikahan di Usia Muda Perspektif Syafiq Riza Basalamah

Pernikahan juga dikenal sebagai perkawinan adalah peristiwa sakral yang dilakukan oleh setiap manusia.
Melalui akad, seorang lelaki dan perempuan berhak berhubungan dan memberikan tanggung jawab serta
hak antara keduanya. Terdapat istilah yang menyatakan bahwa pernikahan yang dilakukan oleh orang
yang belum baligh disebut pernikahan usia muda yaitu saat pria belum mengalami mimpi basah dan
wanita belum menstruasi. Berdasarkan perspektif Syafiq Riza Basalamah, pernikahan di usia muda dapat
dipandang sebagai sesuatu yang positif. Ikatan pernikahan sejatinya tidak terkait dengan faktor usia,
tetapi lebih berkaitan dengan kesiapan individu dari segi lahir dan batin. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Dalam metode ini, peneliti berperan sebagai instrumen kunci dalam pengumpulan dan
analisis data. Pengambilan data dilakukan dengan menganalisis konten video, serta karya tulis Syafiq Riza
Basalamah yang berkaitan dengan pernikahan usia muda, termasuk buku-buku dan artikel. Adapun hasil
penelitian menunjukkan bahwa ikatan pernikahan yang terbentuk pada usia muda memiliki nilai positif
yang dapat diapresiasi. Sebuah pernikahan tidak harus terbatas oleh faktor usia, namun dengan kesiapan
individu secara lahir dan batin. Meskipun ada kalangan masyarakat yang memandang pernikahan pada
usia muda sebagai hal yang tidak diinginkan, namun Syafiq Riza Basalamah menekankan pentingnya
pemahaman dan pertimbangan terhadap aspek positif dan negatif dalam konteks pernikahan, serta kesiapan yang memadai. Tujuan penelitian ini untuk menggali pemahaman lebih dalam mengenai
perspektif Syafiq Riza Basalamah dan persepsi masyarakat terhadap pernikahan di usia muda, serta
menyoroti pentingnya bekal dalam memasuki pernikahan di usia muda. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan ilmiah yang berharga dalam bidang studi pernikahan dan kesejahteraan
keluarga.
Kata Kunci: Pernikahan Usia Muda, Syafiq Riza Basalamah, Perspektif