Dampak Penyuluhan Pranikah pada Pengetahuan Siswa kelas 1 SMK Muhammadiyah Jember dalam Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah

Perkawinan adalah suatu ikatan antara pria dan wanita sebagai suami atau istri
berdasarkan hukum negara, hukum agama atau adat istiadat yang berlaku. Allah
menciptakan pria dan wanita sehingga keduanya saling tertarik dan kemudian
menikah. Pernikahan bisa menjadi sarana ibadah yang sangat mulai, namun untuk
menjalaninya tidaklah mudah. Tercatat kasus perceraian di Indonesia menurut
Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Jember mulai Januari hingga awal Oktober
2021 sebanyak 4300 kasus. Sedangkan di Tahun 2022 angka perceraian di
Kabupaten Jember, Jawa Timur mencapai 4.786 kasus. Kondisi ini menjadi
landasan utama dilakukannya penelitian melalui kegiatan penyuluhan pranikah
terkait dengan tema “Usia yang Tepat untuk Menikah” yang dilaksanakan di SMK
Muhammadiyah Jember. Tujuan penelitian ini diadakan adalah untuk mengetahui
dampak penyuluhan pranikah terhadap pengetahuan para siswa tentang usia yang
tepat untuk menikah, sehingga diharapkan mampu meminimalisir tingkat
permasalahan di rumah tangga dan perceraian saat mereka menikah nanti.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan teknik one group
pretest-posttest design, yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok
saja tanpa kelompok pembanding. Pengembangannya ialah dengan cara melakukan
satu kali pengukuran di depan (pretest) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan
setelah itu dilakukan pengukuran lagi (posttest). Hasil dari penyuluhan ini
menunjukkan adanya dampak dengan peningkatan pengetahuan siswa tentang
bagaimana siswa bisa memilih waktu yang tepat untuk menikah.