Fenomena Childfree Bagi Pasutri Pada Masyarakat Kecamatan Lemahabang Cirebon

Munculnya fenomena
childfree di Indonesia memunculkan pandangan baru tentang stigma
keluarga yang berbeda dari biasanya. Penelitian kali ini akan mengeksplorasi pemahaman
fenomena tersebut diambil dari sudut pandang pasutri di masyarakat sebagai pelaku atau
terbebas dari
childfree. Tujuannya adalah untuk mengetahui pandangan mereka tentang
makna
childfree serta bagaimana respon terhadap idealisme keluarga tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika pengambilan keputusan
childfree terutama
karena pilihan dan bagaimana stigmatisasi yang dialami orang - orang childfree serta cara
mengatasinya
. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan
dengan cara interview (wawancara) observasi, dokumentasi kemudian dianalisis dengan
metode deskriptif. Adapun hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa sebagian kecil Pasutri
di Kecamatan Lemahabang Cirebon setuju dengan penerapan
voluntarily childfree karena
memiliki alasan tertentu, walaupun hal tersebut tidak sesuai baik dari segi budaya dan agama
yang ada di negara Indonesia, khususnya agama islam. Ini dikarenakan salah satu tujuan
pernikahan dalam islam adalah menjaga keturunan. Anak adalah suatu nikmat besar yang
Allah berikan dalam kehidupan pernikahan. Tetapi beberapa pasutri di Kecamatan
Lemahabang Cirebon menerapkan
temporarily childfree yang mana hal tersebut tidak
bertentangan dengan keluhuran budaya dan agama di indonesa. Hal demikian didasari bahwa
temporarily childfree hanya bertujuan untuk menunda bukan tidak sama sekal memiliki anak
dalam pernikahan.